
Batam, 11 Oktober 2024 – STIE Pembangunan Tanjungpinang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat budaya mutu melalui penyelenggaraan Lokakarya Penyusunan Rencana Tindak Lanjut dalam Pengembangan dan Peningkatan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 11 Oktober 2024 bertempat di Aston and Residence Hotel Batam, dengan melibatkan 30 orang pesertadari berbagai perguruan tinggi penerima hibah Program Pembinaan SPMI yang difasilitasi oleh Kemendikbudristek.
Lokakarya ini menghadirkan narasumber utama, Maksum Ro’is Adin Saf, S.Kom., M.Eng dari Politeknik Caltex Riau, yang berpengalaman dalam pengembangan penjaminan mutu perguruan tinggi. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa penyusunan rencana tindak lanjut merupakan tahapan strategis yang harus dilakukan setiap perguruan tinggi agar implementasi SPMI tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar menjadi budaya mutu yang melekat dalam setiap proses akademik maupun non-akademik.
Menurutnya, penguatan sistem penjaminan mutu membutuhkan keterlibatan seluruh sivitas akademika, mulai dari pimpinan hingga pelaksana teknis. Dengan adanya rencana tindak lanjut yang jelas, setiap perguruan tinggi penerima hibah dapat memiliki arah pengembangan mutu yang terukur, realistis, dan dapat dievaluasi secara berkala.
Selain pemaparan materi, lokakarya ini juga diisi dengan diskusi kelompok dan penyusunan draft rencana tindak lanjut yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi. Melalui sesi ini, para peserta tidak hanya memperoleh wawasan teoritis, tetapi juga praktik langsung dalam merumuskan strategi peningkatan implementasi SPMI di kampus masing-masing.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian program pendampingan hibah Pembinaan SPMI yang diterima oleh STIE Pembangunan Tanjungpinang bersama kampus lainnya di bawah koordinasi Kemendikbudristek. Dengan terselenggaranya lokakarya ini, diharapkan implementasi SPMI di setiap perguruan tinggi semakin optimal, sehingga mutu pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus meningkat dan mampu menjawab tantangan globalisasi serta kebutuhan dunia kerja.
Sebagai penutup, seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk melaksanakan hasil lokakarya dalam bentuk rencana tindak lanjut yang nyata, agar tujuan utama penjaminan mutu internal, yaitu tercapainya perguruan tinggi yang unggul, akuntabel, dan berdaya saing tinggi, dapat diwujudkan.