
Tanjungpinang — Senin, 17 November 2025, STIE Pembangunan Tanjungpinang mengikuti kegiatan Benchmarking Penjaminan Mutu yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Riau (UIR) di Pekanbaru. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa perguruan tinggi, yakni UNRIKA dan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang, sebagai bagian dari upaya memperkuat implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) serta mempersiapkan diri menghadapi kebijakan akreditasi terbaru.
Delegasi UNRIKA dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. Hj. Sri Langgeng Ratnasari, S.E., M.M., didampingi Ketua LPMI Ismarti, S.Si., M.Sc., Ph.D., serta dua dosen. Sementara STIKES Hang Tuah Tanjungpinang mengikutsertakan Ketua Penjaminan Mutu Dr. Nur Meity Sulistia Ayu, S.Kep., Ns., M.Kep., dan Koordinator Pengembangan Dokumen Apt. Lili Sartika, S.Farm., M.Farm.
Pembahasan Regulasi Mutu dan Arah Baru Akreditasi
Pada kegiatan tersebut, UIR memaparkan perubahan kebijakan terkait Permen 39/2025 dan arah baru akreditasi pendidikan tinggi. Perguruan tinggi kini dituntut untuk:
- Menetapkan standar internal yang melampaui SN Dikti,
- Menyediakan RPL, micro-credential, dan jalur pembelajaran adaptif,
- Memperkuat kerja sama akademik lintas kampus, termasuk internasional,
- Melakukan digitalisasi dokumen mutu, kurikulum, dan evaluasi,
- Menyelaraskan seluruh regulasi internal kampus dengan Permen 39/2025 sebelum September 2027.
Kendala akses SAPTO 2.0 yang dialami berbagai perguruan tinggi juga menjadi perhatian. UIR menyampaikan bahwa koordinasi dengan BAN-PT sedang dilakukan untuk menyelesaikan hambatan teknis tersebut.
Peserta juga mendapat penjelasan mengenai kewajiban Pemetaan SPMI, yang harus diunggah paling lambat 24 November 2025 dan akan tersinkron dengan PDDIKTI sebagai salah satu indikator penilaian mutu nasional.

Praktik Baik UIR Menuju dan Mencapai Status Unggul
UIR memaparkan praktik terbaik yang mengantarkan institusi tersebut meraih Akreditasi Institusi Unggul pada tahun 2024. Terdapat lima poin utama yang menjadi perhatian dan pembelajaran bagi peserta:
- Konsistensi siklus PPEPP, yang menjadi dasar pelaksanaan penjaminan mutu berkelanjutan.
- Kelengkapan bukti dokumen, mencakup seluruh standar mutu secara terstruktur dan terverifikasi.
- Penetapan dokumen melalui SK, sebagai bukti legalitas dan komitmen institusi dalam menetapkan standar mutu.
- Tindak lanjut hasil evaluasi, baik melalui Monitoring dan Evaluasi (Monev) maupun Audit Mutu Internal (AMI).
- Penyusunan timeline Unggul, sebagai alat manajemen mutu untuk memastikan seluruh proses perbaikan berjalan sesuai target.
UIR juga menekankan pentingnya penguatan sumber daya unggul yang mencakup fasilitas dan SDM. Untuk mendukung pencapaian akreditasi Unggul, UIR mengalokasikan Rp2 miliar sebagai investasi strategis. Dari sisi fasilitas, selain dinilai secara kuantitatif dalam instrumen akreditasi, aspek kenyamanan dan citra mutu lingkungan kampus turut memberikan pengaruh psikologis yang signifikan saat asesmen berlangsung.
Komitmen STIE Pembangunan dalam Penguatan Mutu
Keikutsertaan STIE Pembangunan dalam benchmarking ini menjadi langkah penting bagi kampus untuk:
- Meningkatkan pemahaman terhadap standar mutu nasional dan internasional,
- Menyusun dan menyesuaikan dokumen SPMI sesuai Permen 39/2025,
- Mengembangkan standar internal berbasis outcome,
- Memperkuat kesiapan akreditasi dengan mengoptimalkan SDM dan fasilitas,
- Memperluas jejaring antarperguruan tinggi untuk berbagi praktik baik mutu.
Melalui kegiatan ini, STIE Pembangunan Tanjungpinang semakin mempertegas komitmen dalam meningkatkan kualitas institusi guna mendukung pencapaian layanan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing.
